



salam gowes
C… Huy… hari minggu…
waktunya untuk gowes dengan MY SELLY dengan route Surabaya – Pandaan – Surabaya (lumayan 75Km) gak jauh menang walaupun malam sebelumnya berencana ke pandaan lalu akan dilanjut naik lagi ke Trawas (xi…xi..xi..xi.. termasuk penyuka IPDN) tapi karena pagi ini janjian sama tukang las deket rumah untuk melanjutkan "proyek" recycling untuk treadmill on bicycle OR bicycle on treadmill , yach terpaksa sampai pandaan harus gowes pulang kerumah.
Seperti coretan saya sebelumnya di http://disanadisitudisini.blogspot.com/2011/01/reuse-reduce-recycle-treadmill-on.html (cek sebelumnya)
maka .....
Begitu sampai rumah langsung menuju tempat bengkel las dan mulai me”mutilasi” treadmill jadul tersebut (lihat gambar muitlasi)
Serem…
Setelah berdiskusi dengan si tukang las……(walaupun sambil bingung, maklum gak ada cetak birunya atau blue print…ha…ha..ha..) pekerjaan memutilasi kami lanjutkan dengan mengelas disana, memotong disitu, serta menyambung disini….
Akhirnya…
Jadi juga apa yang saya inginkan diproyek ini… dan MY SELLY pun nangkring diatasnya untuk mencoba sekaligus bereksperimen bagaimana seharusnya….
Namun…..
Sayangnya pada uji coba pertama mengalami kegagalan sehingga konsep “bike roller” tidak berjalan sebagaimana mestinya…., karena roda depan tidak mau berjalan sebagaimana mestinya. Langsung aja googling via windows mobile phone ternyata ada satu alat tambahan yang belum dimilik pada project ini yaitu tidak adanya karet penghubung / semacam van belt tapi panjang yang menghubungkan antara roller belakang dengan roller depan yang berfungsi untuk menyamakan kecepatan bergulir di kedua roller(depan dan belakang).
Segera ku bergegas…
Ke toko/bengkel yang jual alat tersebut tapi belum menemukan panjang yang pas.. karena untuk sepeda lipat jarak antara sumbu roda (100cm) sedangkan MTB jarak sumbu roda depan dan belakang (112cm) apalagi ini hari minggu jadi gak banyak pilihan “Belt” yang dapat aku temui…
Yach…
Akhir kata….. percobaan untuk membuat “bike roller” gagal untuk hari ini karena tidak ada ketersedian “belt” yang sesuai….. (harus coba lagi nich – episode 3)
Kesimpulan sementara…. Project akan diteruskan menjadi “bike roller” tapi jika tidak tersedia belt yang diperlukan maka akan di jadikan “ergometer” dengan sedikit modifikasi tentunya.
Total biaya sampai saat ini Rp.30.000,- sudah termasuk es teh ketika nungguin si tukang las + parkir untuk mencari component tambahannya.
GO…!! Reuse Reduce Recycle…!!
Cu. di next episode 3
you:one
"lawan ketidaknyamanan dengan bersepeda"
www.b2w-indonesia.or.id