Senin, 17 Januari 2011

menyulap tas biasa menjadi pannier bag (Reuse Reduce Recycle)

Salam gowes

Huuh…….. asem ki….!!

Panas bener punggung ini dan kalau bawa telor ayam pasti “matang” karena jadi telor rebus tinggal cari nasi + kecap… hhmmm M/ A/ N/ T/ A/ P/ (gerutuku jika gowes harus bawa tas punggung apalagi jika harus touring….)

Belum lagi tetesan keringat yang “ngumpul” dipunggung akan berpindah ke alas tas punggug kita.. sehingga basah semuanya dan jika tidak kering maka akan timbul bau tidak sedap akibat keringat kita. Sekedar perlu diketahui keringat adalah air yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat pada kulit mamalia. Kandungan utama dalam keringat adalah sodium klorida (bahan utama garam dapur) selain bahan lain (yang mengeluarkan aroma) seperti 2-metilfenol (o-kresol) dan 4-metilfenol (p-kresol). {sumber http://id.wikipedia.org}, belum lagi kalau kita sering makan jengkol….. wuih… pasti sedap bau keringat kita. Dijamin orang disekitar kita akan menjaga jarak….xi..xi..xi…..

Padahal tas punggung memang paling pas dan praktis untuk gowes/B2W… tapi beberapa hal diatas sering mengganggu kenyamanan.

Paling mudah memang menggunakan “kantong pak pos” atau istilah kerennya saat ini “Pannier Bag” sehingga masalah diatas ++kelelahan otot punggung akibat membawa beban berat dapat teratasi {sumber http://bikepackerindonesia.multiply.com}

Namun sayang untuk mencari pannier bag agak susah dan jikapun ada harganya juga relatif mahal, belu lagi braket untuk pannier bag juga susah dicari, tapi kalau kita aktif memantau mailinglist bikeberry, id-folding, B2W group biasanya ada yang jual “bekas” dan jauh lebih murah namun kita harus berlomba jika tidak “ B O K E D ”oleh kawan kita….

(yang akhirnya “yach telat lagi dech…xi..xi.xi..xi..” gumanan di malinglist)

Don’t give up……

kita atasi dengan mencoba bikin sendiri pannier bag tersebut…… (kenapa tidak?!)

1.Cobalah bongkar gudang/lemari dan cari tas yang sekirannya cocok dan pas dengan ukuran sepeda serta fungsinya. (contoh tas merek Alpina model tas laptop ukuran 8 x 28 x 34 bisa di kebetulan bisa dirize 2x-nya jika dibutuhkan karena mempunyai 2 compartment/ruang) [cek gambar]














2.Bawa ketukang tas untuk dibikinkan kait dengan cara dijahit atau kalau punya tang rivet dengan paku alumuniumnya (contoh tas yang akan dijadikan pannier bag diukur dan di rivet menggunakan tang rivet tapi jangan lupa diberi ring yang lebih besar biar kuat dan tidak mudah copot --- fungsinya menggantikan jahitan pada kait pannier ke sepeda, ukuran menyesuaikan sepeda dan tas itu sendiri yang penting posisinya tidak mengganggu kaki ketika gowes) [cek gambar]


















3.Setelah kait dipasang di tas anda yang sudah dipasang kait tadi dengan memakai kabel tie (kabel tis) tetapi cari kabel tis yang bisa dibuka kembali, karena akan memudahkan kita untuk memasang dan melepas kembali. Soal ukuran/warna kabel tis menyesuaikan sesuai selera tetapi jangan terlalu kecil. [cek gambar]














4.Biar tas kita terawat dan tidak mudah kotor dapat dipasang “cover bag” yang dapat kita beli sesuai dengan ukuran tas tersebut. [cek gambar]














5.Makin cantik dan fungsinya juga M/ A/ N/ T/ A/ P/ bukan?? [cek gambar]













Sekarang mau gowes/touring/B2W kemana aja OK……

GO…!! Reuse Reduce Recycle…!!

you:one
“lawan ketidaknyamanan dengan bersepeda”

notes :
- siapkan tas plastic seukuran pannier bag kita tadi untuk persiapan menjadi “dry bag” he…he..he. jikahujan maklum pannier bagnya tidak anti air.
- Atur posisi pannier bag agar tidak mengganggu pergerakan kaki dan mengganggu roda sepeda/rantai.