(Meneruskan cerita dari om yohanes kawan gowes saya)
Hallo Om & tante, apa kabar? baik kan?
Pagi ini saya buka-buka situs B2W :
Ada sebuah cerita yg cukup memilukan, atas izin si penulis saya mencoba
membantu menyebarkan cerita beliau dengan harapan cerita ini bisa di
teruskan kepada om Tante yg mungkin tergerak hatinya mau menolong sahabat
B2W kita.
Jika kita tidak bisa membantu "menghibahkan" sepeda, paling tidak bisa membantu meneruskan cerita ini sampe sahabat kita yg mungkin dapat membantu, tidak ada maksud apapun dalam hal ini selain hati saya yg tergerak ingin membantu temen B2W yg kesusahan yg jauh disana. Silahkan simak ceritanya dan silahkan lihat profil beliau di link yg saya berikan, ada no telp dan email, silahkan di hubungi lewat jalur pribadi saja. Maaf jika ada yg salah dan kurang berkenan. Terima kasih Om Moderator.
Kesusahan dan Kesedihan Teramat Dalam semenjak Ku Jual “Dirimu” Entah harus mulai dari mana tapi inilah keadaan ku sekarang masa2 sulit yang harus ku hadapi tanpa Sepeda sebagai alat transportasi yang selama ini selalu ada dan siap mengantarkan ku kemanapun aku pergi kini semua sudah hilang dan sirna. Semua berawal dari keterbatasan untuk tetap dapat bertahan, masa2 sulit memang sedang dan selalu mampir untuk dihadapi dan dijalani meski berat perlahan tapi pasti menyulitkan, Bulan April ini tepat 8,5 Bulan Usia Kandungan Istri saya dimana sebentar lagi akan melahirkan tetapi saya masih belum punya persiapan sedikitpun secara material. Akhirnya sebuah keputusan harus diambil, uang tabungan tidak punya gajihan masih lama, pinjam uang ke kantor/suadara tidak juga dapat. Satu-satunya jalan adalah menjual harta/benda apa yang bisa laku dijual karena juga kebetulan tidak ada harta yang paling berharga dan merupakan satu-satunya harta yang sangat berharga yakni “Dirimu”.
Iklan Dijual pun mulai saya pasang di akun FB dengan harapan siapa saja yang lihat akan tertarik dan mencoba untuk menawar ( https://www.facebook.com/media/set/?set=a.358802724166275.81878.100001096508769 &type=1 )Status demi status komentar demi komentar saya update terus dan akhirnya kurang lebih sekitar 3 hari sejak saya pasang iklan di akun FB saya, ada yang tertarik dan pembeli pun memutuskan untuk melihat langsung kondisi barang yang saya jual, kesepakatan harga pun di buat tepat keesokan harinya si pembeli datang dan dengan sangat terpaksa “Dirimu” harus kurelakan kujual demi mengatasi kesusahan ku. Uang pun saya terima lalu saya gunakan sebaik mungkin untuk belanja perlengkapan Bayi dan kebutuhan lain sebelum istri melahirkan, sisanya untuk biaya persalinan nanti.
Satu masalah terselesaikan tetapi saya harus menerima konsekuensinya sekarang hidup saya sedang tidak beruntung bepergian serba sulit mau kemana-mana tidak bisa seperti burung patah sayap, berangkat kerja pun hanya menunggu tetangga yang lewat sekalian numpang supaya bisa sampai di tempat kerja kalau sudah pulang terpaksa nunggu angkutan/mobil/truck yang lewat supaya bisa numpang lagi pulang kerumah, mau naik angkot lumayan besar PP Rp. 30 rbu dari mana saya dapatkan uang sebanyak itu setiap hari bisa2 tidak makan.
Terimakasih banyak atas jasa “Mu” yang telah memberikan pertolongan bagiku dan keluargaku disaat aku perlu uang dengan sangat terpaksa “Dirimu” kujual, belum lagi jasa-jasamu selama ini menemaniku selalu setia mengantarku ke manapun aku pergi. Tapi kini semua sudah sirna semua sudah hilang, sekarang saya sudah tidak memeliki “Dirimu” = “Sepedaku” selamat jalan sobat hidupku. I
ini merupkan kisah nyata kehidupan yang sekarang sedang saya jalani, semoga saja saya bisa cepat dapat rejeki agar saya bisa beli Sepeda lagi. :'( =