Selasa, 25 Januari 2011

B2W suatu gerakan yang N A I F


suatu pagi yang sendu-mesra adalah kalimat yang cocok untuk mengimajinasikan atau lebih tepatnya memanipulasi otak kita untuk tetap semangat (Gowes B2W) dalam menggambarkan suasana pagi yang mendung, udara yang dingin serta angin berhembus lumayan kenceng..... di Surabaya saat ini.

namun semangat ini sempat kendor juga karena dianggap "B2W suatu gerakan yang Naif", bagi newbi seperti saya keder juga mendengarnya... apa lagi ada kata naif disitu.... apa sama dengan "pak naif" (tukang juru menggkawinkan) itu yach???

segede ini masih bingung kalau ditanya apa itu arti Naif.... walaupun sering mendengar baik dimedia maupun forum diskusi.....

tapi..

rasanya kok gak enak... apalagi intonasi suaranya ada penekanan dikalimatnya... (gaya suroboyoan)...

tambah penasaran nich??

akhirnya aku sempatkan bertanya kepada mbah google... apa itu naif???

jawabannya... ada sekitar 7.330.000 hasil "NAIF" didalamnya mulai nama tukang siomay sampai grup band terkenal ada didalamnya.....
namun di wikepedia-indonesia naif = polos/kekanak-kanakan.....

ach... sudah lah males juga ngeladenin omongan orang soal NAIF... apalagi harus bongkar file di google sebanyak 7.330.000..... e d u n, "pikirku".(gak jadi penasaran lagi...xi..xi..xi..)

kembali ke topik... B2W suatu gerakan yang Naif.

dimata saya sebagai newbi di B2W yang baru gowes 4-5 bulan ini setiap hari....

ach masa bodohh... yang penting apa yang aku(dirasakan juga teman teman gowes lainnya)

dalam ber-B2W .....

akhirnya dapat juga jawaban ademnya.... : (copas dari mailinglist B2W-Indonesia dalam diskusi [b2w] Perlukah Provokasi?)

--------------------------------->>

ErwinMK wrote: IMHO AFAIK....
Kalo zaman dahulu kala para pendahulu B2W(sobat2 komunitas JPG yg bersepeda ke kantor di

2005 CMIIW)lakukan provokasi dalam arti sebenarnya terhadap pengendara mobil dan motor

itu.. Mungkin B2W gak akan sebesar ini om.... :-)

B2W tumbuh dan berkembang secara alami...
B2W itu pilihan...B2W juga sebuah kesederhanaan
Segala konsekuensinya pasti ada
Yang sulit itu... (menurut saya lho)
Adalah saat kita jenuh, bosan, dan "lempar handuk" tanda menyerah ber-B2W
Caci maki, tantin tantin, sumpah serapah, tendangan... itu cuma bumbu...
Toh tetap para B2Wers itu yang jadi juaranya... (baca :duluan nyampe kantor)

Bayu Wahyudi di Bandung, seringkali ber B2W turun naik jalanan Bandung sendirian.... dan

jaraknya berkilo-kilo...pula
Atau Ahmad Yuliansya aka Iyunk yang gemar membelah jalur tengkorak Cililitan-Sunter

IMHO... Mereka berdua itu kerap lakukan "propaganda" dalam arti yang positif mereka sukses

memproganda pengendara mobil untuk berpikir..."betapa asyiknya bersepeda", "sepeda mereka

lebih duluan daripada mobil saya" Tanpa provokasi atau tulisan2 yang menyulut ketidak

sukaan...

That's the point...;-)

Pada akhirnya siapa pemenangnya?

Tentu saja ya sobat2 JPG para pendahulu tadi, Bayu Wahyudi, Iyunk..
Dicky Nolan dari Depok dengan kekalemannya rutin Rabu & Jumat membelah Depok-Jakarta
Atau Supriyatno dan Heru Susetiawan dari Cimanggis... yang bisa kita temui mereka Senin-

Rabu-Jumat di kolong fly over Kalibata

Mereka selalu menjadi juara setiap kali gowes sepeda
Saat mereka sudah memulai bekerja
para pencaci maki itu bisa saja masih teronggok pasrah dalam kemacetan

Saya haqul yakin.... para pendahulu dan sobat2 B2W diatas.. gak 1% pun berpikir aneh2,

apalagi ingin membuat tulisan di punggung yang bertujuan memprovokasi..... Mereka para

juara dan sumber inspirasi.......

Mereka cuma berpikir satu, yaitu "ingin lebih cepat sampe kantor"
Itu saja.......

Karena
B2W itu pilihan...B2W juga sebuah kesederhanaan dan kesantunan

Everyday in B2W is a Friday
EMK
www.emkzone.multiply.com

--------------------------------->>

jadi... tetap Semangat Gowes B2W setiap hari & terus ikut menyuarakan gerakan B2W melalui langkah nyata dan tulisan/artikel-artikel singkat atau hanya sekedar tips sederhana.

Jadi kalau ada yang berkata,
B2W suatu gerakan yang N A I F..., ach masa bodoh... jawabku sambil gowes!!

suwun.

you:one
"lawan ketidaknyamanan dengan bersepeda"

Senin, 24 Januari 2011

"Dry Bag" ala kebiasaan Ibu kita (Reuse Reduce Recycle)

“Dry Bag” bagi sebagian dari kita sudah asing lagi dan…..

merupakan salah satu perlengkapan wajib bagi yang gemar olahraga/aktivitas/kegiatan outdoor, karena Dry Bag berfungsi sebagai pembungkus/kantong bagi barang-barang yang tidak seharusnya terkena air seperti pakaian atau peralatan elekronik serta kamera dan lain-lain.

Prinsip utama dari dry bag adalah tahan dari air dan kuat untuk menyimpan barang yang akan kita masukkan didalamnya tetapi harus praktis untuk bisa diwana kemana saja (bisa dilipat & tidak merepotkan) serta tak kalah penting bisa mengapung jika terpaksa jatuh di air.

Macam dan jenisnya banyak sekali dan kita bisa dengan mudah mencarinya di toko peralatan outdoor…. (Tanya mbah google paling asik….)

Begitu pula kalau kita mempunyai hobi gowes touring/B2W…. apalagi B2W saat ini menghadapi tantangan cuaca yang tidak bisa di prediksikan seperti saat ini, mulai hujan sampai banjir di route yang harus kita lalui…..

Maka,

kebutuhan akan perlunya Dry Bag untuk touring/B2W merupakan salah satu perlengkapan yang tidak dapat dihindari…..

sudahkah kita memilikinya……? kalau belum.... "PERLU" jawabnya...

Mengapa?

Seperti yang sudah dibahas diatas sebelumnya manfaat penggunaan Dry Bag sangat membantu saat Gowes Touring/B2W terhadap perubahan cuaca mendadak demi menyelamatkan barang barang kita sendiri…….

Tenang saja kita bisa kok mempunyai Dry Bag kita sendiri….

Masih ingat….

kebiasaan Ibu/Istri kita atau Pembantu dirumah yang suka mengumpulkan tas plastic bekas dari apa saja dikumpulkan dalam suatu tas/tempat tertentu…??
Kata seorang teman di blognya {http://edratna.wordpress.com} “kebiasan perempuan kah??”

Dahulu aku selalu “menggerutu” ngapain Ibuku selalu “nyusuh” (orang jawa bilang) baca >> mengumpulkan tas plastic bekas tersebut dalam berbagai jenis ukuran dan warna?? Biasanya beliau merapikannya dengan melipat rapi menjadi kecil menjadi berbentuk segitiga.

Dari hasil lipatan plastic itu 1 atau 2 plastik tersebut yang sudah dilipat rapi tadi disisipkan kedalam tas sekolahku…. padahal dalam hati “sungguh malu rasanya”….

Namun perbuatan ini ternyata banyak sekali manfaatnya bagiku kemudian, karena waktu SD harus pulang/berangkat sekolah dengan berjalan kaki, sehingga waktu hujan tiba tas plastic bawaan ibuku ini lah yang menyelamatkan buku pelajaran, sepatu dan baju sekolahku agar tetap kering…. Apalagi jalan depan rumah merupakan langganan banjir….

Ilmu “Dry Bag” itu yang hingga saat ini menginspirasi untuk menggunakan tas plastic sebagai Dry Bag yang murah dan praktis ketika gowes touring/B2W sehari hari….

Tinggal cari tas plastic yang tepat sesuai ukuran dan dry bag pun terpasang dengan rapi ++dijamin “water resistance” dan hebatnya ketika tanpa sengaja barang yang sudah kita masukkan kedalam Dray Bag terjatuh di banjir/kubangan ternyata juga tetap bisa mengapung….!!

Simple bukan…. Dry Bag ala kebiasaan Ibu kita… !!!

GO…!! Reuse Reduce Recycle…!!

you:one
“lawan ketidaknyamanan dengan bersepeda”

Notes :
- maaf kalau sudah dibahas sebelumnya, sekedar mengulang dari sudut pandang sedikit berbeda.
- cari tas plasti yang sedikit tebal, biasanya dari ace hard ware, depobangunan, agar tak mudah rusak dan bisa digunakan kembali..
- Cara melipatnya tas plastic++gambarnya {http://kudhieel.blogspot.com/2010/05/plastik.html}:
1. ratakan plastik dalam posisi pipih (sama kaya sebelum plastik tersebut dipakai)
2. lipat plastik sesuai dengan ukuran lipatan paling ujung caranya.....urutkan lipatan sesuai dengan lubang jinjingan....lipat terus sampai plastik membentuk persegi panjaaaaaang banged.
3. setelah itu ujung bagian bawah plastik dilipat sampai membentuk segitiga dan ulangi sampai ke ujung lobang jinjingan plastik tersebut
4. Setelah itu biasanya ada sisa lipatan di bagian lobang jinjingan,cukup selipkan saja pada tumpukan segitiga sebelumnya
5. plastiknya kan jadi kecil banged tuw,,,,,tinggal taro aja di rak dapur atau laci2,kalo kita mau pakai ulang plastik itu tinggal buka dech lipatannya....
- diolah dari berbagai sumber...

Kamis, 20 Januari 2011

membuat " S A F E T Y V E S T " made in Kaos Jadul (Reuse Reduce Recycle)






Salam gowes.

Pernahkah kita hampir celaka??

waktu Gowes Touring/B2W pagi/siang hari terhadap pengendara bermotor yang hampir “menabrak” kita b u k a n tanpa kesengajaan pengendara bermotor tadi tapi lebih disebabkan warna sepeda(++peralatan) dan pakaian yang kita hitam/berwarna cenderung gelap. (cek gambar) “MY SELLY” yang sexci warnanya hitam, Pannier Bag warnanya hitam, helmet juga hitam, kaos tangan(hand glove) hitam…..

Kenapa bisa begitu ?

Menurut penelitian banyak pihak saat berkendara, para pengendara bermotor / mobil / sejenisnya terkadang ada semacam “blankspot” area bagi penglihatan si pengendara tersebut karena keadaan tertentu…………… (misal dari berkendara di kondisi terang berubah seketika dikeadaan tertentu lebih gelap / jalan penuh dengan pohon rindang, sedangkan objek didepan/sepeda berwarna gelap/sama dengan keadaan sekitarnya).

Maka dalam Pasal 107 Undang undang No.22 Tahun 2009 - ayat 1 dijelaskan "yang dimaksud dengan kondisi tertentu adalah kondisi jarak pandang terbatas karena gelap, hujan, terowongan dan kabut” istilah kerennya Program Daytime Running Light (DRL).

Aturan……….

harus menyalakan lampu buat kendaraan roda dua ini, sifatnya Internasional. Hal ini diatur didalam "Vienna Convention on Road Traffic 1968", dan telah diratifikasi oleh 150 negara didunia. Jadi segala hal yang berkaitan dengan lalu lintas semua bermuara ke Vienna Convention. Jadi jangan heran kalau anda berada dimanapun didunia tanda dan artinya akan sama. {www.kaskus.com}

Maka prinsip dari itu dalam berlalu lintas, kita akan menggunakan prinsip “To See and To be Seen”. Saat di jalan, kita harus melihat keadaan sekitar dan untuk dilihat orang lain.

Kita juga perlu ingat bahwa tidak semua orang mempunyai kemampuan melihat dan mencerna situasi dengan baik. Ada yang cepat tanggap, ada yang lambat, bahkan ada yang tidak peduli. {www.saft7.com}

Ups…. (puanjang banget sampai berbuih nich….xi…xi..xi..)

Lalu apa hubungannya dengan kita para penyuka Gowes Touring/B2W??

Masih ingat prinsip “To See and To be Seen” diatas?? Prinsip tersebut juga berlaku untuk segala jenis kendaraan baik yang bermotor ataupun tidak T E R M A S U K S E P E D A didalamnya…………..

Yang menjadi masalah kemudian, bagaimana caranya dengan bersepeda agar “To See and To be Seen” ?? tentu saja TIDAK BISA kita para Gowes Touring/B2W menggunakan cara yang sama dengan pengendara roda dua bermotor dengan menyalakan lampu seperti yang diminta dalam UU No.22 tahun 1999 / Vienna Convention on Road Traffic 1968.

Seberapa kekuatan yang dapat dipancarkan oleh lampu yang biasa digunakan untuk Night Ride !!!!!!!!

Salah satu alternative solusinya untuk para Gowes Touring/B2W adalah menggunakan Rompi Keselamatan / Safety Vest harganya beraneka macam dan jenisnya… dan biasanya pasti berwarna cerah – cerah.

Namun….

Terkadang saya atau sebagian kawan kawan rada aneh dalam memakainya ataupun kebingungan untuk mencarinya.

Gak usah bingung kita bisa menciptakan “sarana keselamatan” itu sendiri dengan bahan bahan yang ada dirumah kita sendiri / memanfaatkan apa yang ada …!!

Caranya…

Segera bongkar lemari baju kita / gudang tempat penyimpanan kaos/baju yang mungkin sudah tak terpakai lagi ataupun jarang sekali kita pakai…..
Ingat….
Ada baiknya sambil bongkar baju/pakaian yang sudah tidak terpakai kita “sumbangkan” kepada orang lain yang sangat membutuhkan…..++menebar kebajikan jika kita ihklas...

Namun…

Sembari itu kita pilah kaos/baju yang mempunyai warna cerah (kuning, biru muda, orange, hijau muda) dan nyaman untuk dipakai….. jangan “malu” untuk memakai baju/kaos yang ada sponsornya (kecuali PARPOL/PILKADA…. = H O A X) untuk dipakai.

Selanjutnya…

Setelah kita memilih kaos/baju yang cocok kita bisa modifikasi sesuka hati menyerupai “rompi keselamatan/Safety Vest” (cek gambar)
pada contoh dibentuk menjadi kaos model kaos Basket….. tanpa lengen dan tanpa kerah peda leher.
Biar lebih rapi kalau kita “obras” pinggir kain yang kita potong sebelumnya agar rapi dan enak dipandang…………….

Mudah Bukan ????

sambil Gowes Touring/B2W

Sekarang mau Gowes Touring/B2W dengan “Rompi Keselamatan/Safety Vest” untuk Pagi/siang hari kemana aja OK………………..

TAPI TETAP TAMPIL SPORTY…… ++keselamatan lebih terjamin. (Insya’allah)

GO…!! Reuse Reduce Recycle…!!

you:one
“lawan ketidaknyamanan dengan bersepeda”

notes
-Bagi yang takut hitam kena sinar matahari bisa menggunakan SunBlock Cream / atau bisa pakai kaos lengan yang banyak dijual ditoko senam/sepeda.
-Rompi Keselamatan / Safety. Vest tadi hanya bisa dipakai di pagi/siang hari….. kalau malam hari tetap wajib menggunakan lampu keselamatan yang sudah kita miliki.
-Rompi Keselamatan / Safety. Vest bikinan sendiri TIDAK DAPAT MENGGANTIKAN jika kita membeli produk yang aselinya.
-Biar gak masuk angin… jangan lupa sarapan +minuman hangat.

N E G E R I Y A N G A N E H

Aku tinggal di negeri yang aneh. Demikian anehnya sehingga akupun merasa aneh setiap kali melihat keanehannya. Dan kalau aku mengatakan keanehan itu, orang lain malah melihat kepadaku dengan aneh. Itulah keanehan negeri dimana aku tinggal.

Betapa tidak. Negeri itu terkenal sebagai negeri yang subur dan kaya dengan sumber daya alam. Sehingga diberi julukan gemah ripah loh jinawi. Tetapi anehnya rakyatnya banyak yang miskin. Bahkan ada yang hidup melarat. Sehingga banyak yang pergi ke negeri lain, bekerja demi mencari nafkah menghidupi diri dan keluarganya. Lebih aneh lagi, dikala mereka yang bekerja di negeri orang dinistakan, dianiaya dan
dizholimi, pemimpin negeri ini seperti tidak berdaya membela dan melindunginya. Padahal mereka diberi julukan sebagai pahlawan devisa. Aneh. Pemimpin negeri itu mau devisanya tetapi tidak mau membela dan melindungi si pahlawan devisa.

Betapa tidak. Negeri itu sedari dulu terkenal sebagai negeri dengan masyarakat yang ramah, penuh sopan santun dan seni budaya yang tinggi. Anehnya, sekarang bentrokan antar warga terjadi hampir setiap hari.
Pemilihan kepala daerah hampir semua bermasalah. Semua calon ingin menang, sehingga kalau kalah hampir selalu membantah dan tidak mau menerima kekalahan. Lebih aneh lagi, berbagai kecurangan dilaporkan sementara kecurangan itu dilakukan hampir semua calon. Aneh. Mereka mau menang, tetapi tidak mau menerima kenyataan kalau pemenang hanya satu.

Betapa tidak. Negeri itu belum mampu menggaji para aparatur pemerintahan dengan jumlah yang mencukupi. Anehnya, banyak diantara mereka, para abdi negara itu, yang kaya dan hidup mewah. Sampai ada yang punya villa dan apartmen serta mobil mewah. Lebih aneh lagi, orang orang memandang mereka sebagai orang yang sukses sehingga dihormati dimana mana. Aneh. Mereka yang gajinya kecil bisa kaya raya,
sementara masyarakat yang bekerja keras membanting tulang tetap hidup susah.

Betapa tidak. Di negeri itu ada koruptor yang ditangkap dan dimasukkan rumah tahanan. Anehnya, dia bisa keluyuran, pulang ke apartmen mewahnya, dan bahkan plesiran sampai ke Bali. Lebih aneh lagi, aparat penegak hukum, yang seharusnya menjaga dan mengawasinya, seperti kebingungan. Sementara pencuri sebutir buah semangka, dapat segera disidangkan kasusnya dan divonis masuk penjara. Aneh. Sudah jelas ada yang tidak beres dalam penegakan hukum dan keadilan, kepala negeri itu malah bilang tidak mau intervensi.

Betapa tidak. Di negeri itu, para pegawai yang mengurusi keuangan negara diberi gaji besar melebihi yang lainnya. Katanya agar mereka tidak korupsi. Anehnya, korupsi besar-besaran justru dikalangan mereka. Dan sampai sekarang belum bisa diungkap semua. Lebih aneh lagi, aparat penegak hukum yang punya lencana di dada dan tanda pangkat di bahu, seperti tak berdaya atas mereka. Aneh. Menteri yang
seharusnya bertanggung jawab, alih-alih disuruh membenahi, malah dibiarkan pergi bekerja ke luar negeri.

Betapa tidak. Di negeri itu seringkali bencana menimpa. Gempa bumi, tsunami, semburan lumpur, banjir bandang, letusan gunung api datang silih berganti. Anehnya, para wakil rakyat malahan studi banding keluar negeri. Gubernur yang seharusnya bersama rakyat dalam keadaan susah, malah berangkat keluar negeri. Lebih aneh lagi, para pejabat yang datang menjenguk korban, sepertinya setengah hati. Yang mati-matian berjuang membantu mereka yang tertimpa bencana adalah masyarakat dengan julukan sukarelawan.

Betapa tidak. Di negeri itu konon menurut undang-undang, fakir miskin dan orang terlantar dipelihara oleh negara. Tetapi di kota-kota, banyak fakir miskin dan orang terlantar berkeliaran. Lebih aneh lagi, mereka dikejar, dirazia dan ditangkapi. Bahkan konon ada larangan memberi sedekah kepada peminta-minta. Aneh. Ditengah kemewahan para aparatur negara, fakir miskin dan orang terlantar dibiarkan terlunta-lunta.

Aneh. Sungguh aneh. Dan lebih aneh lagi di negeri itu bermukim kaum muslimin yang konon terbesar jumlahnya di dunia. Tetapi negeri itu terkenal sebagai negeri terkorup nomor satu di Asia. Aneh. Di negeri dengan mayoritas Islam, hampir tidak terlihat nilai-nilai islami. Di jalan raya saling serobot tanpa menghormati sesama. Bahkan dalam antri mendapatkan zakat dan daging qurban saling rebut, dan injak-injakan.
Aneh. Dimana itu sabar, santun, dan tawakkal yang selalu dianjurkan.

Bagiku sungguh aneh melihat keanehan itu. Sesungguhnya masih banyak lagi keanehan yang lainnya. Tapi kalau aku ceritakan, malah aku akan kelihatan semakin aneh. Karena aku sendiri lahir, besar dan hidup di negeri yang aneh itu. Janganlah anggap aneh kalau aku mohon jangan bilang aku orang aneh, karena telah menceritakan semua keanehan itu. Karena puncak dari segala keanehan adalah, kalau yang aneh itu sudah tak terlihat lagi sebagai aneh. Maka akan semakin sempurnalah keanehan negeri itu. Karena itu janganlah aneh aneh. (SYB)

dikutip dari: http://buyanur.com/2010/11/17/inspirasi-islam-negeri-yang-aneh/

Senin, 17 Januari 2011

menyulap tas biasa menjadi pannier bag (Reuse Reduce Recycle)

Salam gowes

Huuh…….. asem ki….!!

Panas bener punggung ini dan kalau bawa telor ayam pasti “matang” karena jadi telor rebus tinggal cari nasi + kecap… hhmmm M/ A/ N/ T/ A/ P/ (gerutuku jika gowes harus bawa tas punggung apalagi jika harus touring….)

Belum lagi tetesan keringat yang “ngumpul” dipunggung akan berpindah ke alas tas punggug kita.. sehingga basah semuanya dan jika tidak kering maka akan timbul bau tidak sedap akibat keringat kita. Sekedar perlu diketahui keringat adalah air yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat pada kulit mamalia. Kandungan utama dalam keringat adalah sodium klorida (bahan utama garam dapur) selain bahan lain (yang mengeluarkan aroma) seperti 2-metilfenol (o-kresol) dan 4-metilfenol (p-kresol). {sumber http://id.wikipedia.org}, belum lagi kalau kita sering makan jengkol….. wuih… pasti sedap bau keringat kita. Dijamin orang disekitar kita akan menjaga jarak….xi..xi..xi…..

Padahal tas punggung memang paling pas dan praktis untuk gowes/B2W… tapi beberapa hal diatas sering mengganggu kenyamanan.

Paling mudah memang menggunakan “kantong pak pos” atau istilah kerennya saat ini “Pannier Bag” sehingga masalah diatas ++kelelahan otot punggung akibat membawa beban berat dapat teratasi {sumber http://bikepackerindonesia.multiply.com}

Namun sayang untuk mencari pannier bag agak susah dan jikapun ada harganya juga relatif mahal, belu lagi braket untuk pannier bag juga susah dicari, tapi kalau kita aktif memantau mailinglist bikeberry, id-folding, B2W group biasanya ada yang jual “bekas” dan jauh lebih murah namun kita harus berlomba jika tidak “ B O K E D ”oleh kawan kita….

(yang akhirnya “yach telat lagi dech…xi..xi.xi..xi..” gumanan di malinglist)

Don’t give up……

kita atasi dengan mencoba bikin sendiri pannier bag tersebut…… (kenapa tidak?!)

1.Cobalah bongkar gudang/lemari dan cari tas yang sekirannya cocok dan pas dengan ukuran sepeda serta fungsinya. (contoh tas merek Alpina model tas laptop ukuran 8 x 28 x 34 bisa di kebetulan bisa dirize 2x-nya jika dibutuhkan karena mempunyai 2 compartment/ruang) [cek gambar]














2.Bawa ketukang tas untuk dibikinkan kait dengan cara dijahit atau kalau punya tang rivet dengan paku alumuniumnya (contoh tas yang akan dijadikan pannier bag diukur dan di rivet menggunakan tang rivet tapi jangan lupa diberi ring yang lebih besar biar kuat dan tidak mudah copot --- fungsinya menggantikan jahitan pada kait pannier ke sepeda, ukuran menyesuaikan sepeda dan tas itu sendiri yang penting posisinya tidak mengganggu kaki ketika gowes) [cek gambar]


















3.Setelah kait dipasang di tas anda yang sudah dipasang kait tadi dengan memakai kabel tie (kabel tis) tetapi cari kabel tis yang bisa dibuka kembali, karena akan memudahkan kita untuk memasang dan melepas kembali. Soal ukuran/warna kabel tis menyesuaikan sesuai selera tetapi jangan terlalu kecil. [cek gambar]














4.Biar tas kita terawat dan tidak mudah kotor dapat dipasang “cover bag” yang dapat kita beli sesuai dengan ukuran tas tersebut. [cek gambar]














5.Makin cantik dan fungsinya juga M/ A/ N/ T/ A/ P/ bukan?? [cek gambar]













Sekarang mau gowes/touring/B2W kemana aja OK……

GO…!! Reuse Reduce Recycle…!!

you:one
“lawan ketidaknyamanan dengan bersepeda”

notes :
- siapkan tas plastic seukuran pannier bag kita tadi untuk persiapan menjadi “dry bag” he…he..he. jikahujan maklum pannier bagnya tidak anti air.
- Atur posisi pannier bag agar tidak mengganggu pergerakan kaki dan mengganggu roda sepeda/rantai.

Rabu, 12 Januari 2011

(reuse reduce recycle) treadmill on bicycle OR bicycle on treadmill - episode 3





salam gowes

akhirnya semalam gak sabar juga meneruskan eksperimen http://disanadisitudisini.blogspot.com/2011/01/reuse-reduce-recycle-treadmill-on_09.html
sebelumnya, didukung suasana bathin yang lagi bosan alias hoax melihat berita di TV soal "gayus" secara berlebihan tapi gak jelas arahnya ditambah lagi acara sinetron tak bermutu disalah satu TV yang katanya tayang di jam "prime time". (kok bisa yach...??)

akhirnya……

menuju gudang dan mengambil salah satu potongan/mutilasi treadmill lalu kuputuskan untuk mencoba menjadikan ergometer (sementara).... MY SELLY kurelakan jadi kelinci percobaan..... (cek gambar)

ditambah lagi……

"belt" untuk bike roller yang aku coba cari belum ketemu juga kalaupun ada terlalu tebal dan lebar yang tentu saja harganya juga selangit………..
setelah mendapat pencerahan via mailinglist dari teman-teman di Bikeberry/B2W-Surabaya/Surabaya-Foldngbike tentang memodifikasi quick release ++as roda depan untuk jenis MTB menjadi jenis sepeda lipat yang memang rada susah dicari, kalapun ada harganya lebih mahal dibanding dengan quick release MTB (paling murah berharga 20/25ribu saja).

Rencananya....

minggu depan akan beli quick release MTB di lalu dibawa ketukang bubut untuk dimodifikasi menjadi quick release ukuran sepeda lipat(DLT X1) dan dibuatkan “dudukanya” untuk ergometer MY SLLY…………..!! Maklum hanya weekand bisa keluyuran secara bebas….

Tapi...

untuk malam ini d/i/p/a/k/s/a/k/a/n/ menjadi "ergometer ala aku sendiri" dapat dipakai dan lumayan tadi malam dan pagi ini bisa "ngeroll" selama 1/2jam lebih..... he...he..he..he.. siapa tahu dipanggil Pelatnas untuk atlet Sepeda Lipat...xi..xi..xi.x.i..(maaf karena gak mampu membayar model peraganya... yach aku sendiri sudah cukuplah)

keringat bercucuran deras...

dan setelah gowes…….. aku berkata kepada istriku.... "mama lihat perutku sudah menjadi doublepack.... alhamdulillah masih kurang 4 lagi untuk jadi six pack" sembari ngeloyor pergi dan mandi.

GO…!! Reuse Reduce Recycle…!!

Cu. di next episode 4 (tamat)

you:one
“lawan ketidaknyamanan dengan bersepeda”

notes :
- ban pasti menjadi lebih boros, jadi lebih baik pakai ban yang biasa saja, sayang kalau pakai ban yang mahal mahal....
- setelah dipakai tolong di cuci atau dikeringkan bagian sepeda yang "pasti" kena keringat kita..... (ingat air keringat merusak sepeda)
- untuk latihan beban gowes di ergometer bisa menggunakan gear ringan lalu keberat begitu sebaliknya.
- jangan terlalu bersemangat sehingga overtraining dampaknya akan sangat buruk dan masa recoverynya akan lama.

www.b2w-indonesia.or.id

Selasa, 11 Januari 2011

“multi fungsinya penjepit kertas buat B2W harian”


Salam Gowes.

Sekedar meneruskan coretan dari seorang kawan yaitu Om SiGiT di b2w-surabaya@yahoogroups.com yang berjudul “multi fungsinya penjepit kertas buat b2w harian” (sudah mendapat persetujuan dari om sigit)

{ alat yang belakangan ini sering saya bawa minil 4 biji. alat ini bukan tools kok cuma penjepit kertas yang fungsi banyak.. salah satunya bisa menjepit jas hujan model ponco punya saya.. lumayan bisa rapet menutupi tubuh dari siraman hujan yang lagi hobi turun setiap sore.. trus sisanya buat jepit celana panjang kanan kiri biar gak gampang melorot pas lagi mancal maksudnya biar aman dari kotoran dan terjepit di crank ato arm crank disisi kirinya.. enaknya penjepit kertas ini free alias gakbli maklum di kantor banyak :) }

jadi apa ada alasan lain untuk tidak ber-B2W ?



Salam Gowes

you:one

"lawam ketidaknyamanan dengan bersepeda"

Minggu, 09 Januari 2011

(reuse reduce recycle) treadmill on bicycle OR bicycle on treadmill - episode 2





salam gowes

C… Huy… hari minggu…

waktunya untuk gowes dengan MY SELLY dengan route Surabaya – Pandaan – Surabaya (lumayan 75Km) gak jauh menang walaupun malam sebelumnya berencana ke pandaan lalu akan dilanjut naik lagi ke Trawas (xi…xi..xi..xi.. termasuk penyuka IPDN) tapi karena pagi ini janjian sama tukang las deket rumah untuk melanjutkan "proyek" recycling untuk treadmill on bicycle OR bicycle on treadmill , yach terpaksa sampai pandaan harus gowes pulang kerumah.

Seperti coretan saya sebelumnya di http://disanadisitudisini.blogspot.com/2011/01/reuse-reduce-recycle-treadmill-on.html (cek sebelumnya)

maka .....

Begitu sampai rumah langsung menuju tempat bengkel las dan mulai me”mutilasi” treadmill jadul tersebut (lihat gambar muitlasi)

Serem…

Setelah berdiskusi dengan si tukang las……(walaupun sambil bingung, maklum gak ada cetak birunya atau blue print…ha…ha..ha..) pekerjaan memutilasi kami lanjutkan dengan mengelas disana, memotong disitu, serta menyambung disini….

Akhirnya…

Jadi juga apa yang saya inginkan diproyek ini… dan MY SELLY pun nangkring diatasnya untuk mencoba sekaligus bereksperimen bagaimana seharusnya….

Namun…..

Sayangnya pada uji coba pertama mengalami kegagalan sehingga konsep “bike roller” tidak berjalan sebagaimana mestinya…., karena roda depan tidak mau berjalan sebagaimana mestinya. Langsung aja googling via windows mobile phone ternyata ada satu alat tambahan yang belum dimilik pada project ini yaitu tidak adanya karet penghubung / semacam van belt tapi panjang yang menghubungkan antara roller belakang dengan roller depan yang berfungsi untuk menyamakan kecepatan bergulir di kedua roller(depan dan belakang).

Segera ku bergegas…

Ke toko/bengkel yang jual alat tersebut tapi belum menemukan panjang yang pas.. karena untuk sepeda lipat jarak antara sumbu roda (100cm) sedangkan MTB jarak sumbu roda depan dan belakang (112cm) apalagi ini hari minggu jadi gak banyak pilihan “Belt” yang dapat aku temui…

Yach…

Akhir kata….. percobaan untuk membuat “bike roller” gagal untuk hari ini karena tidak ada ketersedian “belt” yang sesuai….. (harus coba lagi nich – episode 3)
Kesimpulan sementara…. Project akan diteruskan menjadi “bike roller” tapi jika tidak tersedia belt yang diperlukan maka akan di jadikan “ergometer” dengan sedikit modifikasi tentunya.
Total biaya sampai saat ini Rp.30.000,- sudah termasuk es teh ketika nungguin si tukang las + parkir untuk mencari component tambahannya.

GO…!! Reuse Reduce Recycle…!!

Cu. di next episode 3

you:one
"lawan ketidaknyamanan dengan bersepeda"

www.b2w-indonesia.or.id

Sabtu, 08 Januari 2011

(reuse reduce recycle) treadmill on bicycle OR bicycle on treadmill - episode 1





salam gowes

G E N D E N G . . . . ! !

kata tetanggaku.... melihatku membongkar tumpukan barang yang sekarang menjadi sampah hanya tertawa saja jawabku sambil meneruskan "proyek" recycling alias gak modal......

ide awalnya ketika ingin membeli tapi ketika melihat harga ergometer yang “wuiiiih”, maka ketika googling di internet ++bongkar bongkar sampah… (ha…ha…ha..ha….)

akhirnya……

Oprek sana oprek sini ++mencari posisi untuk “treadmill on bicycle OR bicycle on treadmill” dapat juga kira kira posisinya………. (next episode 2)

Tapi….

Sayangnya tukang las…. Dekat rumah masih kebanjiran order dan baru dijanjikan untuk besok pagi melanjutkan “proyek”ku tersebut…. (sambil tukang las geleng geleng kepala.. dan bergunam “gendeng”)

silahkan membayangkan secara bebas.....xi...xi..xi... kalau ada ide/masukan??? bisa japri/jalum kesaya

Cu. di next episode 2


you:one
"lawan ketidaknyamanan dengan bersepeda"

www.b2w-indonesia.or.id

Jumat, 07 Januari 2011

O K N U M "mengayomi dan melindungi masyarakat"

Perbincangan yang menarik di milist & notes di www.b2w-indonesia.or.id (7 Januari 2011) yang berangkat dari keprihatinan kita semua terhadap kawan kita yang kehilangan sepeda(kronolonogis terlampir) dan malaingnya ditangkep sendiri sama rekan rekannya tapi begitu mau medapatkan haknya kembali (sepeda) harus menebus sejumlah uang "seharga" sepeda itu!!!!!

yach inilah wajah hukum kita.....!!

---------------------------------------------------------------------------- curhat mailinglist
Dear Goeser,

Uda 2 minggu sepeda gw nongkrong di polsek tebet untuk barang bukti, krn tempo hari sempet jadi korban pencurian cm krn msh "rejeki" pencurinya tertangkap.
Mau minta saran aja sm agan2 skalian, ada yg bisa bantu ga bantuin ambil sepeda di polsek tebet, krn terakhir polisinya minta uang seharga sepeda euy
Di tunggu saran dan masukan dr agan2 skalian

--------------------------------------------------------------------------- copas dari notes b2w Indonesia
Sepeda Jadi Barang Bukti - Ambil Harus Bayar? (judul)
Cerita dari seorang kawan yang mengalami musibah, tapi kemudian menjadi persoalan panjang ketika brang bukti tidak bisa diambil oleh pemilik yang sah, adakah yang tahu bagaimana proses pengambilan barang bukti sesuai peraturan hukum yang berlaku? mari kita share
Nama Pemilik: Yudith
Jenis sepeda: Polygon xtrada 4
Kronologis: sepeda lg nongkrong didpn tebet junction ga sampe 4mnt, pas balik uda ilang, abis itu di kejar sm tmn2 disekitar situ akhirnya ke tangkep tuh maling, lg di kulitin rame2 sm warga tau2 polisi yg katanya "mengayomi dan melindungi masyarakat" datang lgsg nyerok tuh maling n sepeda ane ikut ke bawa2 deh..
Polisinya: Mudiran
Kira2 itu deh infonya

Trims,
Yudith

---------------------------------------------------------------------------- bentuk dukungan & tindakan para gowes
Ayo dukung kawan kita tersebut…!!!
Yang akan dilakukan sesuai banyak kawan sarankan, tetapi langkah nyata tersebut tetap beradab dan sesuai aturan yang berlaku :
Lapor ke Propram di tembuskan kepada pihak pihak terkait.(sesuai dengan saran @TMCPoldametro via twitter)
Menyiapkan uang tebusan (recehan 100 rupiah) = masih dalam rencana
Menyebar info keseluruh media (mailinglist, blog, atau FB) sebagai bentuk keprihatinan dan pendidikan kepada kita semua.
Doakan semoga semuanya berjalan dengan baik...... A M I E N

pembelajaran yang baik untuk kita....


you:one
“lawan ketidaknyamanan dengan bersepeda”

Kamis, 06 Januari 2011

e m o s i = k e b o d o h a n

salam gowes.


E M O S I, karena harus Nite Ride / alias terpaksa pulang malam menunggu hujan reda dan banjir surut agar bisa pulang.... // MIYATA tuaku dikayuh dengan santai maklum sepeda MTB ini tanpa penahan air(slebor) dan singkat kata harus melintas banjir yang lumayan tinggi hampir separuh lebih ban MIYATA...

Tiba tiba....

dari arah yang berlawan tepatnya didepan UPN Surabaya ada mobil dengan kecepatan lumayan dan membikin gelombang air serta cipratan air yang besar mengguyur aku malam itu... tapi guyuran air dingin banjir tadi tidak membuat hati menjadi "adem" bahkan makin jengkel, apalagi sebelum Nite Ride ada rasa dongkol sama B O S tapi gak bisa protes karena pernyataannya didukung oleh para penjilat penjilat kantor..... (emosi tingkat tinggi) dan sumpah serapah keluar sejadinya...

segera aku menepi dan ambil batu yang rada gedean dikit... dan berniat didalam hati untuk membalas rasa dongkol terkena guyuran air banjir, batuku genggam ditangan "kanan" tapi tanpa aku sadari praktis kontrolku terhadap stang sepeda menjadi berkurang dan apalagi rem depan ada pada sebelah tangan "kiri".......

sesaat kemudian.....

ada mobil yang sudah aku tunggu tunggu, sambil beriak aku mencoba menggertak mobil itu (bodohnya mereka pasti juga gak akan mendengar teriakanku) tapi itu merupakan tindakan bodohku yang kesekian kalinya karena otomatis air cipratan banjir menjadi masuk kedalam mulutku yang menganga dengen lebarnya karena berteriak teriak (yang entah bagaimana rasanya air banjir harus aku terpaksa ditelan dan entah berapa liter sudah...) dan seketika itu pula aku hendak melempar batu yang sudah disiapkan tadi namun ternyata didepanku ada sebuah lobang dijalan tertutup oleh banjir sehingga ban depan MIYATA terperosok serta secara reflek aku mencoba langsung melakukan pengereman mendadak.... otomatis rem depan yang dapat berfungsi dengan baik....... wuss...!! (180 derajat) tubuhku langsung terpelanting kedepan...... "gubrak...byur byur"............. (terserah imajinasi bebas anda tentang kejadian itu...xi..xi..xi..xi)

langsung...

aku justru tertawa sejadinya sambil berendam dikubangan banjir.... sambil menengadah KEATAS "iya aku salah.... aku yang salah karena punya niat jahat dan gak mampu menahan emosi, maaf maaf....!!"

hasilnya... tas berisikan si mimos (laptop kesayangan) + dokumen lainya menjadi basah....

belajar dari kejadian itu jangan gowes dalam kedaan emosi dan tipsnya bisa memakan permen karet (berdasarkan penelitian bisa mengurangi emosi stress dll) untuk membantu menstabilkan emosi kita... dan

jangan lupa motto

“SAFTY FIRST AND SHARE THE ROAD”

Jadi apa ada alasan lain untuk kita tidak ber B2W ?

salam gowes


you:one
“lawan ketidaknyamanan dengan bersepeda”

catatan ini juga di share http://b2w-indonesia.or.id/

batu berkhasiat Vs gelang power balance

P o w e r b a l a n c e…??




ha…ha…ha..ha….

tertawaku yang penuh arti, dan maaf kalau ada yang "tersinggung" bukan berarti mengejek ataupun meledek karena mengingatkanku pada masa kecil di Yogyakarta di Kecamatan Gedongkiwo sebuah rumah yang sekarang dibuat untuk membikin gamelan untuk pertunjukan wayang kulit (agastia kalau ada yang tahu, dan kalau masih ada). Yogyakarta merupakan sebuah kota kecil yang mampu memberi arti penting bagi berdirinya Republik ini termasuk pada diriku.

Mandi disungai, bermain lumpur disawah, petak umpet merupakan sebagian aktifitas bermain ketika masa kecil dan merupakan suatu hal yang menyenangkan sampai harus lupa waktu makan, tidur siang, saatnya mandi bahkan kebutuhan untuk buang air besar (maaf = be’ol) sehingga terkadang sampai gembol (kata orang jawa …ix..xi..xi.. istilah yang tepat apa yach? Untuk be’ol dicelana…..)

teman kecil saya menyarankan jika kita berasa mau “be’ol” cepat cepat mencari batu yang ukuran sedang / pas digenggaman tangan untuk dibawa dikantong celana atau di genggam selama kita bermain……

dan,

aneh bin ajaib…. Ternyata manjur juga loh… aku jadi gak ingin “be’ol” lagi….
(walaupun untuk beberapa kesempatan “pertahanannya sering jebol” ha…ha…ha&hellip

Tetapi ternyata membuat ibuku jengkel setengah mati, karena ketika mesin cuci berputar menimbulkan suara gaduh akibata batu berkasiat itu tertinggal didalam saku celana karena lupa aku membuangnya dan membikin rusak mesin tersebut. He…he..he..he.. bandel betul kita dulu yach?

Nach…

Sekedar logika sederhana saja apakah sama batu untuk menahan rasa “be’ol” itu dengan gelang power balance yang sedang heboh dibicarakan saat ini?

Atau…

Kenal Si Jampang, Nyai Dasimah, Ki Nyungsep yang sangat berwibawa dengan GELANG AKAR BAHARnya ---- 100% made in Indonesia.!!

Maaf jika coretan ini dibahas dengan sudut pandang yang sangat dangkal dan bukan sudut pandang yang ilmiah.


salam gowes

you:one
“lawan ketidaknyamanan dengan bersepeda”

catatan ini juga dishare http://b2w-indonesia.or.id/

Sarapan gowes dengan cita rasa atlet balap sepeda

salam gowes

Mau gowes untuk B2W / touring atau aktifitas lain bersepeda terkadang kita diingatkan/terpikir untuk Sarapan... sarapan... sarapan....

ada yang bilang “ach gak biasa” atau “masih kenyang” hal itu tidak sepenuhnya salah akan tetapi jangan lupa tubuh kita perlu asupan gizi dan tenaga yang cukup..... karena bahan bakar wajib untuk gowes adalah makanan yang kita makan - bukan bensin atau pertamax.... yang ketika kita isi bisa langsung kita pakai berkendara.

Makanan yang kita makan masih melalui proses untuk dicerna dan diserap tubuh dan menjadi tenaga yang kita butuhkan untuk gowes. Jadi jangan berharap sebelum gowes kita sarapan nasi uduk atau nasi pecel dengan porsi jumbo “langsung kita menjadi kuat” gowes kemana aja... justru perut menjadi terasa berat dan membikin kita menjadi malas untuk gowes.

Ada hal yang menarik untuk kita bahas dan cari tahu, lalu apa sich menu supply untuk para atlet pembalap sepeda sehingga mereka kuat untuk gowes dengan menempuh jarak 200km dengan waktu total tempuh kurang lebih 4-5jam !!

bisa dibayangkan berapa kecepatan rata ratanya??

Kalau kita coba intip didalam kantong supply mereka selama balapan..... selain coklat (power bar), dan yang lain. ternyata yang sering dijumpai dalam kantong supply mereka adalah jelly (agar agar / sejenisnya) atau pisang rebus loh!!!

Hhmm.......

ternyata menu yang mudah kita temui di supermarket atau toko disekitar rumah kita! Dan cocok sebagai pengganti makanan padat untuk sarapan tetapi mudah diolah dan terserap tubuh serta memiliki nilai kecukupan gizi yang cukup

kita juga bisa membikin sendiri dengan membeli Nutrijelly / agar-agar (merek dan rasanya sesuka hati) setelah diolah sesuai dengan aturan mengolahnya kemudian dituang dalam plastik kecil / ukuran es lilin (100gr atau menurut selera yang penting mudah dibawa dan gampang untuk dimakan pada saat gowes dijalan) lalu disimpan dikulkas / mesin pendingin, baru ketika kita gowes B2W atau aktifitas lain bersepeda (cara ini sering digunakan para pembalap ketika mereka berlatih, kata kuncinya karena lebih irit dipendanaan dan lebih praktis ketika harus mengkonsumsinya pada saat posisi kita gowes). Tapi jangan lupa mohon “sampah plastik” bekas jelly/agar agar tidak dibuang sembarangan dijalanan.

Jadi apa ada alasan lain untuk kita tidak ber B2W ?

salam gowes

you:one
"lawan ketidaknyamanan dengan bersepeda"

catatan ini juga share http://b2w-indonesia.or.id/

= e m p a t i =

salam gowes

malam ini seperti biasa aku selalu ditemani sama "MY SELLY" yang super seksi dijamin aktris Miyabipun kalah seksinya=== gowes dari tempat kerja dan pulang menuju rumah tercintaku... hmmm... home sweet home kata orang barat..

untuk sekiankalinya disetiap hari aku selalu melintasi jalan "membara" tersebut, kenapa aku memberi julukan dengan jalan membara, karena jalan sepanjang 500meteran tersebut penuh dengan muda mudi berpasang pasangan memadu kasih tanpa mempedulikan lingkungan sekitarnya... POKOKnya dunia milik berdualah.. yang lain cuma numpang atau kontrak.... dengan berbagai gaya dan posisi atau ada yang malu malu sampai pura pura malu... didukung lampu lampu yang pada redup, pepohonan rindang pokoknya romatis abisssss dan duduknya dirumput atau diatas sepeda motor.

P A S T I . . . . ! !

kalau semua melihat akan menggelengkan kepala dan berkomentar berbagai macam layaknya presenter debat di TV. tapi bukan itu masalahnya untuk malam ini,

tak jauh dari mereka memadu kasih layaknya romeo dan juliet ada suatu pertigaan yang beberapa menit sebelum aku melintasi pertigaan terjadi tabrakan antara sepeda motor dengan mobil, rupanya sang pengendara sepeda kurang berhati hati dan sampai terkapar dijalan....

anehnya para romeo romeo dan juliet juliet... tadi hanya "terkejut" sesaat saja mendengar bunyi tabrakan kendaraan itu. setelah itu mereka==== mereka melanjutkan kemesraan diantara mereka...

what!! (umpatan ++sumpah serapah dalam hatiku) separah itukah??

dimana rasa empati kita saat ini??

you:one
"lawan ketidaknyamanan dengan bersepeda"

catatan ini juga di sharfe http://b2w-indonesia.or.id/

modifikasi lampu Night Ride yang tidak "all weather condition"

salam gowes

Gowes B2W atau aktivitas lain dengan bersepeda semakin menyenangkan, apalagi sekarang banyak event atau kegiatan Night Ride / kelap kelip / kunang kunang dan masih banyak istilah lainnya.

aktivitas B2W (pulang malam hari) / Night Ride menjadi sangat menyenangkan dengan lampu sebagai sarana "penerangan/tanda" merupakan unsur yang paling utama dan wajib hukumnya terutama untuk keselamatan bersama.

lampu untuk Nite Ride sekarang beraneka ragam, jenis serta pilihannya... sangat cantik dan menambah indah ketika lampu lampu itu kita nyalakan saat Night Ride (bersepeda dimalam hari).

memang kwalitas jenis lampu dan material terkadang menentukan harga yang harus dibayar kita, semakin canggih atau bisa tahan segala cuaca (all weather condition) semakin mahal harga yang harus dibayar, bahkan ada yang pakai tenaga surya untuk pengisian “powernya”.

sedangkan yang harganya murah biasanya tidak tahan segala kondisi cuaca/ketika hujan atau terkena air akan mudah kongslet/tidak berfungsi.

tapi...

jangan bersedih kalau kemampuan kantong kita terbatas untuk membeli lampu lampu tersebut (yang tahan segala cuaca) beli saja lampu yang anda sukai walaupun murah.... lalu kita adakan modifikasi/operasi kecil terhadap lampu yang kita beli tersebut, yaitu kita bongkar bagian bagian yang bisa dilepas dari lampu tersebut lalu kita lem menggunakan lem yang berbahan dasar karet (seperti - castol, foc, etc) agar nantinya kita bisa buka kembali lampu tersebut ketika kita akan mengisi baterai kembali. Setelah itu kita pasang kembali seperti sedia kala.....









































(foto diambil setelah hujan deras plus banjir....) ternyata produk "murah" bukan berarti murahan...

selamat mencoba... !!!

semakin mengasikkan aktivitas Nite Ride kita.
(sudah saya coba pada lampu merek “power beam” 5 led dan hasilnya jadi all weather condition termasuk ketika harus kena air saat banjir sekalipun. Serta dibeberapa lampu lampu yang lain) catatan : posisi lampu berkedip lebih menjadi terang dan membuat irit power bateria dari pada posisi lampu “on” terus...

Jadi bersepeda tidak harus mahal kan ?

salam gowes


you:one
“lawan ketidaknyamanan dengan bersepeda”

catatan ini juga di share http://b2w-indonesia.or.id/

memanfaatkan blower AC kantor/rumah

salam gowes

keringat akibat gowes serta basah akibat hujan bukan merupakan "musuh" bagi kita, tapi justru merupakan saudara kembar yang tidak bisa kita pisahkan sehingga semangat untuk B2W tetap terjaga.

keringat/air hujan terkadang membuat perlengkapan sepeda seperti helm, kaos tangan (hand gloves) ataupun tas punggung kerja kita menjadi basah karenanya... jika kita diamkan saja maka sudah jelas baunya luar biasa serta jamur akan senang serta tumbuh subur bak cendawan dimusim hujan seperti saat ini, tentu saja akan mengganggu kenyamanan serta berakibat pada kesehatan kita...!!

ada cara tips yang mudah dan sebenarnya kita selalu melakukannya!!

masih ingat ketika masa kecil kita Baju SD/TK belum kering padahal besok paginya wajib kita pakai untuk upacara bendera??? maka dengan segala upaya orang tua kita akan berupaya mengeringkannya demi anaknya, salah satunya dengan menaruh baju kita dibelakang lemaripendingin/kulkas (dibelakang lemari pendingin/kulkas JADUL ada rangkaian pipa/blower pembuang hawa kering/panas). tetapi sayang saat ini dengan alasan keindahan peralatan tersebut sudah tidak terlihat (dibuat tertutup).

tapi jangan khawatir dikantor/ sebagian besar rumah kita punya kok "MESIN PENGERING" untuk perlengkapan gowes kita, yaitu blower AC yang kita modifikasi dengan membikin cantolan kawat besar/besi yang dibentuk huruf " S " sehingga menjadi berfungsi sebagai penggait....

jika sudah,

peralatan gowes kita seperti sarung tangan (hand gloves), helmt (ada baiknya dicuci terlebih dahulu pada tali & busanya), tas punggung kita atau pelengkapan safety lainnya digantungkan pada kawat besar/besi berbentuk huruf " S " tersebut. TAPI ingat JANGAN SELURUH BLOWER AC ditutup seluruhnya karena akan membikin kerja AC semakin berat/rusak dikemudian hari.... karena fungsi untuk membuang udara panas/kering menjadi terhalang....

(ssstt..... dan lebih baik kita berbaik baik dengan OB kantor, karena dengan senang hati mereka akan membantu kita untuk merawat perlengkapan kita tersebut..... gak lucu kan kalau waktu kita keringkan property kita tersebut "lenyap".....)

Jadi apa ada alasan lain untuk kita tidak ber B2W ?

salam gowes

you:one

"lawan ketidaknyamanan dengan bersepeda"


catatan ini juga di share http://b2w-indonesia.or.id/

manfaat lain dari kanebo(lap mobil)

salam gowes

Gowes dari rumah menuju kekantor/kegiatan pastilah kita menjadi berkeringat dan sesampai ditempat tujuan kita berusaha untuk membersihkan diri/mandi, agar aktivitas kantor/kegiatan kita tidak tergangggu oleh bau badan akibat keringat....

Akan tetapi terkadang kita dibikin susah dengan cara "mengeringkan badan" seusai membersihkan diri/mandi yaitu :

1. Harus memakai apa (jika tidak ada handuk) ?
2. Jika ada handuk mau dikeringkan dimana setelah kita pakai ?

Untuk kedua pertanyaan diatas ada cara yang sebenarnya mudah dan sebagian kawan gowes kita sudah menggunakan cari ini, tapi untuk sebagian yang lain pasti dianggap aneh!!

Yaitu kita bisa menggunakan kanebo (lap penyerap yang biasa untuk mengeringkan mobil jika sehabis dicuci) tentu saja kawan harus beli yang baru dan jangan "sharing" dengan mobil dirumah.

Simple bukan??

Gowesnya dapat, segarnya badan kitapun tetap terjaga...!! Setelah itu jangan lupa bisa kita masukkan tas kembali atau disimpan ditempat khusus, agar tidak tertukar dengan lap mobil....

untuk aktifitas ini sudah sering digunakan untuk para backpacker, PA, olahraga air, pecinta sepeda. (outdoor)

untuk jenis ragam kanebo dan tingkat kenyamanannnya bervariasi menuurut harga yang murah sampai yang mahal. dan mohon lihat petunjuk cara pakainya, karena untuk beberapa orang akan menimbul alergi pada kulit, tinggal menyesuaikan jenisnya (produk untuk olahraga air biasanya lebih baik dan aman tapi sedikit lebih mahal).

sampai saat ini saya sudah 10 tahun untuk aktifitas yang sifatnya outdoor tidak ada masalah dengan kulit (sebagai alternatif pengganti handuk) tapi bukan menggantikan handuk...

Tips mengunakan Kanebo : biar tidak bau / jamur sebelum mengunakan dan sesudahnya rendam terlebih dahulu di air berisi sabun dan shamp supaya tidak bau / berjamur.

Jadi apa ada alasan lain untuk kita tidak ber B2W ?

salam gowes

you:one

"lawan ketidaknyamanan dengan bersepeda"

catatan ini juga di share http://b2w-indonesia.or.id/

Memanfaatkan pompa angin digital SPBU

salam gowes

Terkadang ada hal yang sering kita sepelekan dengan partner(sepeda) kita yaitu kondisi ban sepeda yang kurang tekanannya ataupun malah berlebihan tekanannnya yang tentu saja berakibat langsung kepada kenyamanan kita ber-B2W dijalan. Bahkan kalau kita pompa kita tak tahu berapa tekanan ban sepeda kita, sehingga menggunakan ilmu perdukunan alias kira kira....

Ada cara yang gampang dan murah ++gratis untuk solusi tersebut, yaitu kita memanfaatkkan SPBU yang sekarang ini sudah banyak melengkapi fasilitas gratis isi angin ban dengan sistem digital... Dan bagi yang belum terbiasa menggunakannya bisa minta tolong petugas untuk membantunya (sepanjang yang saya pernah lakukan mereka akan dengan senang hati membantu kita). Bahkan bisa saling diskusi soal B2W.

tekanan ban sepeda pas.. hati senang...

Jadi apa ada alasan lain untuk kita tidak ber B2W ?

salam gowes

you:one

"lawan ketidaknyamanan dengan bersepeda"

catatan ini juga dishare http://b2w-indonesia.or.id/

asik gowes tapi jangan lupa membackup data piranti gadget

salam gowes

Dunia piranti gadget (entah laptop, ipad, BB, windowsmobile, etc) sebagai sarana pendukung paling penting bagi menunjang produktifitas kerja kita saat ini….

tapi tunggu dulu….

Ternyata sepeda sudah masuk jajaran “penting” yang turut mempunyai peran untuk mendukung kerja yaitu hasil yang diperoleh dari gowes badan jadi sehat, segar dan pasti pikiran kita juga semakin cerdas asal asupan gizinya juga seimbang.

Bersepeda B2W memang membawa seribu manfaat dari A – Z, tetapi juga mempunyai resiko yang tak bisa dibilang sedikit seperti kecelakaan dijalan raya, banjir, atau sengaja di buat celaka oleh orang orang yang memang menginginkannya (masih ingat kejadian anggota B2W ditembak airsoftgun oleh pengendara mobil Jazz di jakarta) yang tentu selain mengancam keselamatan jiwa waktu gowes tapi juga terhadap barang barang (piranti gadget) pendukung kerja tadi, dan resiko yang paling parah adalah KEHILANGAN DATA DATA hasil kerja kita selama ini….

Bagai langit runtuh didepan mata kita jika kita sampai kehilangan data data penting didalam piranti gadget……!!

Cara yang paling mudah adalah membackup seluruh data kita secara berkala/perioede tertentu bisa memalui media serta cara apapun yang sekarang banyak kita jumpai dipasaran….

TAPI

perlu diingat… sering kali media data backupnya kita taruh bersamaan dengan piranti gadget yang dibackup datanya, sehingga sering terjadi kehilangan piranti gadget ++media backup datanya ….!!!!

Jadi apa ada alasan lain untuk kita tidak ber-B2W ?

salam gowes

you:one

"lawan ketidaknyamanan dengan bersepeda"



catatan ini juga di update di http://b2w-indonesia.or.id/