Kamis, 26 April 2012

cerita dari seoarang sahabat gowes.....


(Meneruskan cerita dari om yohanes kawan gowes saya) 

 Hallo Om & tante, apa kabar? baik kan? Pagi ini saya buka-buka situs B2W : 

 Ada sebuah cerita yg cukup memilukan, atas izin si penulis saya mencoba membantu menyebarkan cerita beliau dengan harapan cerita ini bisa di teruskan kepada om Tante yg mungkin tergerak hatinya mau menolong sahabat B2W kita.

Jika kita tidak bisa membantu "menghibahkan" sepeda, paling tidak bisa membantu meneruskan cerita ini sampe sahabat kita yg mungkin dapat membantu, tidak ada maksud apapun dalam hal ini selain hati saya yg tergerak ingin membantu temen B2W yg kesusahan yg jauh disana. Silahkan simak ceritanya dan silahkan lihat profil beliau di link yg saya berikan, ada no telp dan email, silahkan di hubungi lewat jalur pribadi saja. Maaf jika ada yg salah dan kurang berkenan. Terima kasih Om Moderator.

Kesusahan dan Kesedihan Teramat Dalam semenjak Ku Jual “Dirimu” Entah harus mulai dari mana tapi inilah keadaan ku sekarang masa2 sulit yang harus ku hadapi tanpa Sepeda sebagai alat transportasi yang selama ini selalu ada dan siap mengantarkan ku kemanapun aku pergi kini semua sudah hilang dan sirna. Semua berawal dari keterbatasan untuk tetap dapat bertahan, masa2 sulit memang sedang dan selalu mampir untuk dihadapi dan dijalani meski berat perlahan tapi pasti menyulitkan, Bulan April ini tepat 8,5 Bulan Usia Kandungan Istri saya dimana sebentar lagi akan melahirkan tetapi saya masih belum punya persiapan sedikitpun secara material. Akhirnya sebuah keputusan harus diambil, uang tabungan tidak punya gajihan masih lama, pinjam uang ke kantor/suadara tidak juga dapat. Satu-satunya jalan adalah menjual harta/benda apa yang bisa laku dijual karena juga kebetulan tidak ada harta yang paling berharga dan merupakan satu-satunya harta yang sangat berharga yakni “Dirimu”.


Iklan Dijual pun mulai saya pasang di akun FB dengan harapan siapa saja yang lihat akan tertarik dan mencoba untuk menawar ( https://www.facebook.com/media/set/?set=a.358802724166275.81878.100001096508769 &type=1 ) 
 Status demi status komentar demi komentar saya update terus dan akhirnya kurang lebih sekitar 3 hari sejak saya pasang iklan di akun FB saya, ada yang tertarik dan pembeli pun memutuskan untuk melihat langsung kondisi barang yang saya jual, kesepakatan harga pun di buat tepat keesokan harinya si pembeli datang dan dengan sangat terpaksa “Dirimu” harus kurelakan kujual demi mengatasi kesusahan ku. Uang pun saya terima lalu saya gunakan sebaik mungkin untuk belanja perlengkapan Bayi dan kebutuhan lain sebelum istri melahirkan, sisanya untuk biaya persalinan nanti.


Satu masalah terselesaikan tetapi saya harus menerima konsekuensinya sekarang hidup saya sedang tidak beruntung bepergian serba sulit mau kemana-mana tidak bisa seperti burung patah sayap, berangkat kerja pun hanya menunggu tetangga yang lewat sekalian numpang supaya bisa sampai di tempat kerja kalau sudah pulang terpaksa nunggu angkutan/mobil/truck yang lewat supaya bisa numpang lagi pulang kerumah, mau naik angkot lumayan besar PP Rp. 30 rbu dari mana saya dapatkan uang sebanyak itu setiap hari bisa2 tidak makan. 


Terimakasih banyak atas jasa “Mu” yang telah memberikan pertolongan bagiku dan keluargaku disaat aku perlu uang dengan sangat terpaksa “Dirimu” kujual, belum lagi jasa-jasamu selama ini menemaniku selalu setia mengantarku ke manapun aku pergi. Tapi kini semua sudah sirna semua sudah hilang, sekarang saya sudah tidak memeliki “Dirimu” = “Sepedaku” selamat jalan sobat hidupku. I


ini merupkan kisah nyata kehidupan yang sekarang sedang saya jalani, semoga saja saya bisa cepat dapat rejeki agar saya bisa beli Sepeda lagi. :'( =


= Kasatria tanpa Sepeda= Profile Dodi Susanto : http://b2w-indonesia.or.id/informasi/Doge

Kamis, 19 April 2012

Bangun 10 Tempat Parkir Sepeda Pancal


SURABAYA, SURYA 18 April 2012
Proyek lajur sepeda yang mulai digarap Mei mendatang tak akan setengah-setengah. Selain menggarap lajur sepeda sepanjang 8,8 km, Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya rencananya juga akan membuat parkir sepeda di 10 lokasi.

Kasi Manajemen Lalu Lintas Dishub Surabaya, Robben Rico menjelaskan, untuk garapan lajur sepeda ini pihaknya masih menunggu lelang tuntas. Karena proses lelang dihelat April ini, maka diperkirakan Mei nanti lajur sepeda bisa dibuat. ”Sesuai rencana, maka pembuatan lajur sepeda ini untuk tahap pertama, yakni mulai Jl Raya Darmo-Jl Basuki Rahmat lalu berputar menuju Jl Raya Darmo,” tukasnya kepada Surya, Selasa (17/4).

Untuk proses pengerjaan lajur pada tahap pertama, diperkirakan selesai selama sebulan. Adapun pengerjaannya mulai dari menggarap lajur di jalan, yang memisahkan sepeda dan kendaraan bermotor. Meski ada lajur sepeda, namun kendaraan bermotor juga bisa melintas di lajur itu. ”Ada batasnya, tapi sepeda motor atau mobil masih bisa masuk lajur itu,” tambahnya.
Yang tak kalah penting adalah tempat parkir sepeda. Dishub juga akan membuat tempat parkir sepeda di lebih dari 10 titik. Adapun lokasi parkir sepeda itu ada di tepi ruas jalan utama, seperti Taman Bungkul, Jl Gubernur Suryo (depan Grahadi), dan Jl Jend Sudirman (dekat bambu runcing). ”Untuk yang bambu runcing, kami akan membuat dua tempat yakni di sisi kanan dan kiri. Proses pengerjaan tempat parkir bersamaan dengan lajur sepeda,” ujarnya.
Mengenai tempat parkir sepeda, pihaknya masih mendesainnya. Namun dari beberapa desain tempat parkir, kenyamanan dan keamanan tetap jadi prioritas. Sedangkan tiap tempat parkir masing-masing bisa diisi 5-10 sepeda. ”Ini untuk memudahkan pengguna sepeda,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan menambah beberapa rambu dan marka, baik di tepi jalan maupun perempatan, untuk memudahkan pengguna sepeda saat ngonthel di lajur itu. Sementara Traffic Light (TL) untuk pengguna sepeda akan digabung dengan TL yang sudah ada. “Penambahan rambu itu hanya beberapa saja, terutama di persimpangan,” tegasnya.

Sementara itu, adanya tempat parkir sepeda ini disikapi positif pegiat sepeda di Surabaya. Aktivis dari komunitas bike to work, Yoan Narotama mengungkapkan, pihaknya sepakat jika ada lajur sepeda di Surabaya. Apalagi, pengguna sepeda di Kota Pahlawan ini makin bertambah. “Selain ada lajur sepeda, akan dibuatnya parkir sepeda ini juga merupakan langkah maju,” tuturnya.
Namun, dia punya saran terkait tempat parkir itu. Yang pertama, dimana parkir sepeda itu seharusnya terkoneksi dengan moda transportasi lain, seperti angkot atau bus. Ini penting, agar pengguna sepeda yang bekerja di Surabaya tak kesulitan menuju tempat kerja. Mereka bisa memarkir sepedanya di tempat yang disediakan, kemudian oper dengan angkutan ke tujuan. ”Perlu dipilih tempat parkir yang strategis dan interkoneksinya bagus. Biasanya itu ada di tengah kota,” ujarnya.
Lalu yang kedua, adalah kondisi tempat parkir sepeda. Dia menyarankan agar tempat parkir sepeda perlu ada petugas yang mengawasi. Bisa jadi, tempat parkir itu dikarciskan sehingga pengguna sepeda merasa aman ketika ditinggal pergi atau bekerja. Selain itu, tempat parkir tak perlu harus 24 jam, atau menyesuaikan dengan jam kerja saja. ”Untuk saat ini tak harus 24 jam. Yang penting perlu ada petugas jaga dan bisa dikarciskan. Tempat parkir juga tak perlu in door, yang pasti harus aman,” pungkasnya. sda   

Selasa, 17 April 2012

Catatan, 16 April 2012

Catatan, 16 April 2012

Hari ini setelah sekian lama B2W dengan "myselly" terpaksa siang ini harus naik bus damri tengah kota. 

Apa ada yang aneh dari (foto) tersebut ??? 

Bangsa ini semakin maju disegala bidang, namun satu yang justru "menghilang" yaitu etika & sopan santun. 

#diceritakan dengan gaya lebay.. :)